MARAKNYA PERNIKAHAN DINI

 MARAKNYA PERNIKAHAN DINI 

 Karya Essay 

Pernikahan suatu kata yang tidak asing ditelinga kita lagi. Bagaimana tidak karena pernikahan ini masa belajar terpanjang dari setiap manusia yang berpasang-pasangan selama hidup di dunia. Namun dalam perkembangan zaman saat ini banyak munculnya pernikahan dini di sekitar kita. Apa yang menjadi penyebab dan factor dari adanya kasus tersebut. Sangat disayangkan sekali jika pernikahan dini tersebut hanya bermodal dengan cinta semata namun tidak mengerti apa makna yang sebenarnya di balik sakral pernikahan tersebut. Pernikahan merupakan suatu ucapan ikrar dalam pengikatan janji pada setiap individu laki-laki dengan perempuan secara norma agama. Namun kebanyakan dari para remaja saat ini pernikahan hanya sebatas suatu simbol biasa dalam kehidupan sehari-hari. Mereka hanya berpikir pada diri sendiri yang ingin hidup dengan tenang karena capek dengan keadaan yang dihantam olehnya di kehidupan sehari-hari melalui pernikahan. Akan tetapi mereka tidak berfikir bahwa adanya suatu pernikahan itu awal mula dari kehidupan yang akan kita mulai. Sebuah rumah tangga baik buruknya pahit manisnya akan kita rasakan dalam kehidupan setelah menikah. 

 kehidupan saat ini hanya berpatokan pada ingin hidup sejahtera dengan pasangan pilihan kita. Namun kebanyakan dari pernikahan dini ini diakibatkan dari adanya permasalahan seorang wanita yang hamil duluan, Sehingga para orang tua menegaskan untuk segera cepat dinikahkan agar bisa menutupinya dan melakukan dengan sesuai syariat agama. Selain itu, tidak kuat dan sabar dalam hal berhubungan seks serta adanya desakan dari pikiran setiap individu seseorang dengan persepsi jika menikah saat usia masih dini maka kehidupannya akan lebih tenang dan sejahtera namun nyatanya tidak semuanya semudah itu dalam menjalankannya.  Banyak problematika yang akan didapatkan oleh pasangan yang mengalami dalam pernikahan dini. Salah satunya tidak jauh berbeda pada kondisi ekonomi mereka. Khususnya di daerah pojok selatan kabupaten brebes jumlah sepasang kekasih yang melakukan pernikahan dini sejak 1 tahun terakhir ini naik drastis. namun semenjak adanya pandemi corona banyak pula perceraian yang dilakukan oleh sekitar masyarakat tersebut. Factor dari sebab permasalahan tersebut salah satunya karena kurangnya persiapan dalam menghadapi kehidupan berumah tangga seperti ekonomi, finansial, kesehatan jasmani dan rohani serta mental dalam menghadapi dunia rumah tangga. 

Setiap makhluk hidup diciptakan berpasang-pasangan untuk adanya saling menyanyangi, mengasihi dan mencintai ataupun lainnya. Namun dalam akhir-akhir ini kerap terjadi pada pernikahan dini di lingkungan kita menjadi problematika dalam kehidupan sehari-hari. Karena munculnya pernikahan dini tersebut salah satunya sebab dari adanya pergaulan bebas dari pergaulan remaja. Remaja merupakan masa dimana seseorang untuk dilatih menuju proses pendewasaan atau mencari jati dirinya sendiri secara matang. Semakin beranjak dewasa dalam kehidupannya banyak rintangan yang harus dihadapi oleh remaja. Biasanya dalam titik ini banyak remaja yang mengalami kesulitan dalam pertumbuhannya. Baik dalam menyelesaikan masalahnya maupun kehidupan lainnya. Akan tetapi dalam proses seperti inilah yang harus kita perhatikan terutama dalam akhlakul karimah. Banyak remaja saat ini yang kehilangan tata krama dalam pergaulannya. Sehingga sangat diperlukan etika sopan santun dalam kehidupan remaja. 

Berbicara soal remaja saat ini, sangat disayangkan sekali dalam pergaulannya mereka mengakibatkan hancurnya masa depan mereka sendiri. Tepatnya di daerah tersebut banyak anak remaja yang sudah hamil diluar nikah. Mengakibatkan maraknya pernikahan dini di daerah tersebut. Penyebab awal mulanya itu dikarenakan banyaknya anak remaja yang salah dalam lingkungan pergaulannya mereka. Keinginan melepaskan diri pada kondisi remaja itu sangat rentan sekali. Makaya diperlukan pengawasan lebih khusus terhadap para orang tua kepada anak-anaknya yang menginjak usia remaja. Hal yang paling penting bagi remaja salah satunya memberikan bimbingan agar rasa ingin tahunya yang tinggi dapat terarah pada kegiatan hal yang positif. Akan tetapi, di daerah tersebut rasa keingin tahuan remaja ini terjerumus mengarah pada hal negatif. Untuk itu Peran orang tua perlu ditinjau lebih dalam lagi pada memerhatikan anak-anaknya dalam bergaul dengan siapapun.

Dalam kasus akhir-akhir ini kabuputan brebes menempati urutan ke 2 pada kasus percerain terbanyak di jawa tengah. Kasus tersebut sampai 3-4 ribu kasus pertahunnya. Maka diperlukan adanya bimbingan sebelum menikah agar mereka benar-benar matang secar jasmani dan rohaninya. Penyebab maraknya pernikahan dini di daerah kabupaten brebes salah satunya karena hamil diluar nikah. Sehingga banyak remaja yang mepet dalam pernikahan dini dikarenakan sudah hamil duluan. Sangat miris sekali karena sudah merusak masa depannya sendiri. Untuk membentuk suatu keluarga  itu diperlukan adanya kesiapan yang matang. Baik secara dohirnya maupun batinnya. Bagi pria maka ia harus siap dengan memikul tanggung jawab ssebagai kepala keluarga. Bagi perempuan ia juga harus sudah siap untuk menjadi sebagai ibu rumah tangga. Yang mana pekerjaan tersebut memang menjadi kewajiban seorang istri ketika dalam berkeluarga. 

Dampak dari adanya pernikahan dini itu snagat banyak. Baik secara mental, jasmani maupun rohaninya akan sangat terasa di kalangan mereka yang menjalankannya. Melihat dari psikologi maka dampak yang akan terjadi dari adanya pernikahan dini yaitu terganggunya dalam kesehatan mental. Karena secara mentalnya sebenarnya kebanyakan dari mereka itu belum pada siap untuk menikah hanya karena paksaan dan tuntutan yang sudah menjadi kaprah dimana seorang wnaitanya itu sudah hamil duluan. Mental pasangan tersebut akan terganggu dalam membina rumah tangga. Melihat dari jasmaninya setiap manusia pasti banyak kebutuhan yang harus ia penuhi seperti kebutuhan untuk makan, hidup ataupun lainnya.

Bisa kita bayangkan jika mereka yang menikah masih dalam usia remaja belum adanya pekerjaan tetap dan lebih uniknya masih meminta uang dari orang tuanya. Maka ketika dalam membina rumah tangganya un akan mengalami adanya kehidupan ekonomi yang terkadang tidak stabil. Selain itu jika kita melihat dari segi rohaninya maka seorang pasangan perlu banyak sekali persiapan pemahaman ilmu seperti harus sudah paham kewajiban seorang suami dan istri, tahu aturan dalam hidup berumah tangga ataupun lainnya. Akan tetapi jika dalam pernikahan dini seperti ini maka sangat kurang dalam memahami materi tersebut dan diperlukan waktu cukup lama dalam hal seperti itu. Serta merasakan pada sempitnya dalam mencari pekerjaan, 

Pernikahan dini cenderung menimbulkan pada persoalan yang negative. Entah itu dari suami istri, keluarga, lingkungan ataupun lainnya. Untuk itu kita sebagai mahasiswa jika di lingkungan kita banyak temui kasus tersebut maka perlu adanya renungan untuk diri kita sendiri, lebih berhati-hati dalam bergaul dengan lingkungan serta diperlukan adanya kesiapan yang matang dalam menghadapi era globalisasi saat ini. Bukan hanya pada era globalisasi namun dalam kehidupan yang ada di depan kita. Mampu untuk bisa mencontohkan yang 

Referensi:

Soekanto, Soerjono, 1989. Remaja dan Permasalahannya. Jakarta : rajawalia

Cahyadi, Tarkariwan, 1997. Pernak-Pernik Rumah Tangga Islam : Tatanan dan Perayaannya Dalam Masyarakat. Solo : Inetermedia.

Adz-dzaky, Hamdan Bakran, 2004. Konseling & Psikoterapi Islam. Yogyakarta : Pustaka Baru.aikaik guna kebermanfaatan diri sendiri maupun orang lain

Bye : 

Malia Mazida

UIN K.H ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Adakan Peringatan Isra Mir'aj, KPMDB Berkolaborasi dengan Kerabat Pekalongan

Pelantikan Dan Raker KPMDB Wilayah Pekalongan Periode 2023-2024

SEJARAH KPMDB PEKALONGAN